Mari berbagi informasi terbaru di sekitar kita

Asal - Usul Reog Ponorogo

iklan disini

iklan disini

Abdul patah - Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Nama Reog sendiri diambil dari bahasa Arab yaitu Riyoqun yang bermakna akhir yang baik atau mati dalam keadaan suci.

Ada beberapa versi mengenai asal-usul Reog Ponorogo, antara lain sindiran Ki Ageng Kutu dan cerita buatan Ki Ageng Mirah.

Menurut versi Ki Ageng Kutu, asal – usul Reog Ponorogo yang semula disebut “Barongan” merupakan sindiran secara halus dari Demang Ki Ageng Kutu terhadap raja Majapahit Prabu Brawijaya V (Bhree Kertabumi) yang sedang berkuasa namun belum melaksanakan tugasnya dengan tertib, adil dan memadai, sebab kekuasaan raja dikendalikan oleh permaisurinya. Berawal dari cerita inilah asal-usul Reog Ponorogo, raja dikiaskan sebagai harimau ditunggangi oleh merak sebagai lambang permaisurinya.

Sedangankan pada masa kekuasaan Batoro Katong oleh Ki Ageng Mirah (pendamping setia Batoro Katong) dipandang perlu melestarikan kesenian barongan sebagai  media informasi dan komunikasi kepada masyarakat. Maka Ki Ageng Mirah membuat cerita mengenai legenda kerajaan Bantarangin dengan rajanya Kelana Sewandana yang jatuh cinta dengan Dewi Sanggalangit. Cerita oleh Ki Ageng Mirah inilah yang menjadi versi resmi cerita Reog Ponorogo saat ini.

Reog mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu hingga menjadi reog seperti yang kita lihat saat ini. Perubahan antara lain kata Reyog diubah menjadi Reog oleh pemerintah daerah didasarkan pada penulisan dalam Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 1983. Dalam kamus itu memang dituliskan bukan reyog tetapi reog.

Belakangan penulisan reog dijadikan slogan kota oleh pemda, yang berarti resik, omber, dan girang gumirang. Sedangkan dalam Babad Ponorogo, Reyog memiliki makna (r) rasa kidung, (e) engwang sukma adilihung, (y) Yang Widhi, (o) olah kridaning Gusti, dan (g) gelar gulung kersaning Kang Moho Kuoso.

iklan disini
Tag : Sejarah
0 Komentar untuk "Asal - Usul Reog Ponorogo"

Back To Top