Mari berbagi informasi terbaru di sekitar kita

Apa Yang Terjadi Ketika Mengalami Obesitas

iklan disini

iklan disini

Mungkin terutama untuk para Pria sering mendapat komentar  Kamu terlalu kurus deh, coba lebih gemuk, kelihatannya lebih sehat, makmur, dan subur.” Bahkan cukup banyak orang memiliki pandangan bahwa kegemukan dapat meningkatkan gengsi seseorang. Sekarang pertanyaannya apakah kegemukan itu adalah teman yang dapat meningkatkan gengsi atau sebagai musuh kita? Jika Anda mengalami obesitas, Anda pasti merasakan berbagai gangguan dalam aktivitas sehari-hari
atau kurang lincah, mengalami gangguan pernafasan dan sesak nafas meskipun melakukan aktivitas
ringan, dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Pada umumnya, obesitas dapat memperberat penyakit dengan beberapa cara:

  1. Perubahan metabolisme: peningkatan lemak menyebabkan sel lemak membesar dan menghasilkan sejumlah zat kimia yang dapat meningkatkan risiko untuk mendapatkan penyakit.
  2. Meningkatnya berat badan: menyebabkan gangguan struktur tubuh yang mengakibatkan kerusakan sel dan penyakit.
  3. Sel lemak yang berbahaya: lemak yang terdistribusi pada daerah perut dan bahagian atas dari tubuh

menyebabkan risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lemak yang tersebar disekitar
paha dan panggul.

Risiko penyakit yang dihadapi oleh orang yang mengalami obesitas, yaitu:
Penyakit jantung dan stroke
Obesitas memiliki risiko hampir tiga kali untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan berat
badan normal. Meningkatnya lemak pada daerah perut mempengaruhi kekakuan pembuluh darah
arteri utama yang memberikan darah ke organ-organ tubuh.
Tekanan darah tinggi
Hipertensi dapat disebabkan faktor genetik, demografi dan biologi. Namun, berdasarkan berbagai
penelitian, melaporkan bahwa penurunan berat badan bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah.
Tekanan darah tinggi disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah akibat timbunan lemak.
Gagal Jantung
Obesitas menyebabkan tingginya beban kerja pada jantung yang harus memompakan darah ke
seluruh jaringan tubuh. Gagal jantung terjadi tidak berarti jantung berhenti bekerja, tetapi tenaga
pompa jantung menjadi lemah daripada normal. Gejala gagal jantung, yaitu: Kongesti Paru,
penderita memiliki nafas yang pendek saat olahraga atau kesulitan bernafas pada saat istirahat atauberbaring di tempat tidur, hal ini juga dapat menyebabkan batuk kering dan keras atau bunyi sesak
nafas; Retensi Cairan, dimana terjadi pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai dan perut;
Pusing, keletihan dan kelemahan yang disebabkan kurangnya darah ke otak.
Gangguan Lemak Darah
Kelebihan lemak di darah membuat tekanan darah meningkat, dan sangat berbahaya kalau
pembuluh darah yang mensuplai darah ke otot jantung atau ke otak terganggu bahkan sama sekali
tidak berfungsi yang dapat menyebabkan stroke dan kematian otot jantung.
Diabetes tipe 2
Penderita diabetes tipe 2 tidak dapat dipungkiri ternyata banyak mengidap pada penderita. Penyakit
ini memiliki kelainan berupa ketidakmampuan menggunakan insulin di dalam metabolisme glukosa
sehingga menimbulkan ketidakmampuan untuk menyerap gula yang diperoleh dalam makanan yang
seharusnya gula tersebut dirubah menjadi energi.
Kanker
Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi,
sehingga dapat merangsang pertumbuhan sel yang berlebihan. Beberapa ahli percaya bahwa kontrol
berat badan dapat mengurangi risiko kanker sebesar 30-40%.
Osteoartristis
Obesitas menyebabkan risiko osteoarthritis terutama pada sendi lutut karena menahan beban yang
terlalu berat sehingga cairan sendi pada lutut bisa cepat berkurang yang menyebabkan ujung tulang
saling bergesekan sehingga menimbulkan rasa nyeri. Untuk stadium lanjut, bisa terjadi perlekatan
antara ujung tulang, sehingga kaki tidak lagi mampu menopang tubuh dan penderita harus duduk di
kursi roda.

 - Semoga bermanfaat -
iklan disini
0 Komentar untuk "Apa Yang Terjadi Ketika Mengalami Obesitas"

Back To Top